Maskapai Gencar Buka Rute Baru, Dorong Mobilitas Wisatawan dan Pertumbuhan Ekonomi
![]() |
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) diwakili Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini (Dok. Ist) |
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ni Made Ayu Marthini, mengungkapkan bahwa maskapai seperti Lion Air dan Wings Air telah membuka total 17 rute baru dalam beberapa waktu terakhir. Lion Air menambah empat rute strategis, sementara Wings Air menambah 13 rute baru yang menjangkau berbagai daerah di Indonesia.
Lion Air Perluas Jaringan Strategis
Lion Air akan mulai mengoperasikan empat rute barunya pada 21 dan 22 Maret 2025. Rute tersebut meliputi:
- Palangkaraya – Makassar
- Palangkaraya – Bali
- Palangkaraya – Lombok
- Manado – Bali
Penerbangan ini akan menggunakan armada Boeing 737-800NG (kapasitas 189 kursi kelas ekonomi) dan Boeing 737-900ER (kapasitas 215 kursi kelas ekonomi).
“Makassar adalah gerbang utama menuju Indonesia Timur, sehingga konektivitas langsung dari Palangkaraya diharapkan dapat mempermudah mobilitas wisatawan dan pelaku usaha. Selain itu, rute Palangkaraya–Bali juga berpotensi besar dalam mendukung pariwisata dan sektor bisnis di kedua daerah,” ujar Made dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2).
Wings Air Jangkau Wilayah Terpencil
Sementara itu, Wings Air fokus memperluas konektivitas ke wilayah terpencil dengan membuka 13 rute baru, antara lain:
- Kendari – Wakatobi – Morowali
- Makassar – Poso – Selayar – Raha Pulau Muna
- Manado – Gorontalo
- Palu – Gorontalo – Ampana Tojo Una-una
- Tahuna – Melonguane – Manado
- Balikpapan – Tanjung Selor
- Ternate – Maba, Halmahera Timur
- Kualanamu – Nagan Raya
Rute-rute ini akan dilayani oleh pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi, yang dirancang ideal untuk penerbangan jarak pendek dan menengah di wilayah kepulauan.
Pembukaan rute-rute baru ini tidak hanya mempercepat mobilitas wisatawan tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Konektivitas udara yang lebih baik memungkinkan peningkatan jumlah wisatawan dan aktivitas bisnis di berbagai destinasi.
“Dengan peningkatan jumlah wisatawan dan pelaku usaha yang menuju Wakatobi, dampak positifnya dapat dirasakan oleh berbagai sektor, seperti penginapan, restoran, serta layanan wisata lainnya,” tambah Made.
Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah kunjungan Wisman ke Indonesia pada tahun 2024 mencapai 13,9 juta orang. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan Wisman pada Desember 2024 saja mencapai 1.244.372 orang, naik 13,95% secara bulanan dan 8,72% secara tahunan.
Menteri Pariwisata Widiyanti menargetkan jumlah kunjungan Wisman pada 2025 mencapai 14,6 juta – 16 juta orang, dengan pergerakan Wisnus mencapai 1,08 miliar.
“Dengan semangat kolaborasi, mari kita wujudkan pariwisata Indonesia sebagai destinasi yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta mampu bersaing di tingkat global,” kata Widiyanti.
Dengan upaya ekspansi rute oleh maskapai dan dukungan penuh dari pemerintah, industri pariwisata Indonesia berpotensi mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Kini, tantangan selanjutnya adalah memastikan infrastruktur dan layanan pendukung mampu mengimbangi pertumbuhan tersebut demi pengalaman wisata yang optimal bagi para pelancong.
Penulis: Dalas