Dinamika Politik Sukabumi, Bupati dan Ketua DPRD Berebut Kursi Ketua DPD Golkar
![]() |
Potret : Istimewa |
SUKABUMI, PASUNDANTODAY – Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi 2025 bukan sekadar pesta demokrasi internal partai, melainkan medan pertempuran tak kasat mata antara dua figur berpengaruh: Bupati Asep Japar dan Ketua DPRD Budi Azhar. Keduanya berambisi meraih kursi Ketua DPD, memicu pertarungan politik yang dipenuhi intrik dan pertaruhan besar.
Asep Japar, dengan modal popularitas dan dukungan birokrasi, tampak diunggulkan. Namun, jangan anggap Budi Azhar sebagai kuda hitam. Pengalaman panjangnya di Golkar dan jaringan akar rumput yang solid menjadi senjata rahasia yang mampu mengguncang dominasi Asep Japar. Pertempuran ini bukan sekadar perebutan jabatan, melainkan pertaruhan atas kendali politik di Kabupaten Sukabumi.
Sumber-sumber internal menyebutkan adanya permainan politik yang intens di balik layar, termasuk upaya mobilisasi massa dan penggalangan dukungan yang sangat agresif. Meskipun kedua kandidat menunjukkan sikap sportif di publik, kenyataannya pertarungan ini dipenuhi dengan manuver-manuver politik yang tajam dan berpotensi memicu perpecahan internal partai.
Dukungan yang diperkirakan akan diberikan Marwan Hamami kepada Asep Japar semakin memperkeruh situasi. Hal ini menunjukkan adanya pertarungan faksi di dalam Golkar Sukabumi, dan Musda 2025 menjadi titik kulminasi dari konflik yang sudah lama mendidih.
Musda ini bukan hanya tentang siapa yang akan menjadi ketua, tetapi juga tentang arah politik Golkar Sukabumi di masa depan. Akankah Asep Japar menegakkan dominasi kekuasaannya, ataukah Budi Azhar akan membawa angin segar perubahan? Pertarungan ini akan menentukan masa depan Golkar Sukabumi dan berdampak pada konstelasi politik di daerah. Kita tunggu saja kejutannya.