Desa Bantar Kalong, Surga Tersembunyi di Sukabumi Terancam "Mati Suri" karena Jalan Rusak: Potensi Ekonomi dan Pariwisata Terbengkalai
![]() |
Potret : Tampak Kantor Desa Bantor Kalong (Istimewa) |
SUKABUMI, PASUNDAN TODAY - Desa Bantar Kalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, menyimpan potensi alam yang luar biasa. Mulai dari pertanian yang subur, potensi wisata air panas alami dan air terjun, hingga pemandangan alam yang memukau, desa ini memiliki segalanya untuk berkembang menjadi destinasi wisata dan pusat perekonomian. Namun, kenyataannya, desa yang indah ini seperti terkurung dalam "penjara" jalan rusak dan bebatuan yang menghalangi perkembangannya.
Puluhan tahun lamanya, jalan menuju Desa Bantar Kalong tak tersentuh perbaikan. Kondisi jalan yang rusak parah dan dipenuhi bebatuan tidak hanya mengganggu aktivitas warga sehari-hari, tetapi juga membatasi aksesibilitas dan potensi ekonomi desa.
![]() |
Potret : LokasiPenampakan Jalan Bantar Kalong 10KM Panjang Jalan |
"Desa Bantar Kalong kaya potensi. Kita punya air panas alami, air terjun, dan pemandangan alam yang luar biasa. Sayang, jalan kita rusak parah. Ini menghalangi perkembangan desa kita," ungkap Asep, salah satu warga Desa Bantar Kalong.
"Bayangkan, desa kita terletak di jalur penghubung dua desa dan dekat dengan kawasan industri. Potensi ekonomi besar bisa kita manfaatkan, tapi terhalang jalan rusak ini," lanjut Asep.
Kekecewaan warga terhadap ketidakpedulian pemerintah terhadap kondisi jalan di Desa Bantar Kalong terlihat jelas. Mereka menginginkan perhatian serius dari pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang merupakan akses penting bagi perkembangan desa.
"Kami mengharapkan pemerintah daerah segera memperhatikan kondisi jalan di Desa Bantar Kalong," kata Asep dengan nada kecewa. "Kami ingin desa kami bisa berkembang dan menikmati potensi alam yang kita miliki."
Warga Desa Bantar Kalong tidak tinggal diam. Mereka telah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan jalan kepada pemerintah daerah melalui berbagai jalur, namun hingga kini belum membuahkan hasil yang signifikan. Beberapa warga bahkan berinisiatif melakukan perbaikan jalan secara swadaya, namun upaya tersebut sangat terbatas dan hanya mampu mengatasi kerusakan jalan secara temporer.
Kondisi ini semakin memperparah perekonomian warga, terutama para petani yang kesulitan mengangkut hasil panen mereka ke pasar. Para pelaku usaha kecil dan menengah juga terdampak, karena sulitnya akses transportasi membuat mereka kesulitan memasarkan produknya.
Selain perbaikan jalan, warga juga berharap adanya perhatian pemerintah dalam pengembangan potensi wisata alam yang dimiliki Desa Bantar Kalong. Dengan akses jalan yang memadai dan dukungan infrastruktur pendukung lainnya, Desa Bantar Kalong berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Sukabumi, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan infrastruktur wisata ini juga perlu diimbangi dengan pelatihan dan pembinaan bagi warga agar mampu mengelola potensi wisata secara berkelanjutan dan profesional.
![]() |
Potret : Ilustarasi Wisata Bantar Kalong |
Di tengah permasalahan infrastruktur jalan yang memprihatinkan, Desa Bantar Kalong menyimpan potensi besar dalam pengembangan dan peningkatan pangan. Kesuburan tanahnya yang melimpah memungkinkan pengembangan pertanian yang berkelanjutan. Hasil bumi yang melimpah, seperti padi, sayur-mayur, dan buah-buahan, dapat dimanfaatkan untuk mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya Program Makan Gizi Gratis dan Koperasi Merah Putih.
Program Makan Gizi Gratis dapat terbantu dengan pasokan bahan pangan segar dan bergizi dari Desa Bantar Kalong. Kerjasama antara pemerintah desa, kelompok tani, dan pihak penyelenggara program makan gizi gratis dapat memastikan distribusi bahan pangan yang lancar dan terjamin kualitasnya. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak-anak di desa.
![]() |
Potret : Perkebunan milik Warga Desa Bantar Kalong |
Koperasi Merah Putih juga dapat berperan penting dalam mengoptimalkan potensi pangan Desa Bantar Kalong. Koperasi dapat menjadi wadah bagi para petani untuk memasarkan hasil panen mereka secara kolektif, sehingga mendapatkan harga yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka. Koperasi juga dapat berperan dalam pengolahan hasil pertanian agar memiliki nilai tambah, seperti pengolahan beras organik, pembuatan keripik buah dan sayur, atau produk olahan lainnya. Dengan demikian, Koperasi Merah Putih dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan warganya.
Menurut riset Hendra Pengamat di lapangan, potensi Desa Bantar Kalong sangat menjanjikan, tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, tetapi juga untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PADes) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukabumi. "Keindahan alam yang dimiliki desa ini, seperti air terjun dan air panas alami, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara." Ungkap Hendra. "Dengan pengelolaan yang baik dan terintegrasi, sektor pariwisata dapat menjadi sumber pendapatan utama bagi desa dan daerah."
Selain pariwisata, sektor pertanian juga memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan PADes dan PAD. Kesuburan tanah di Desa Bantar Kalong memungkinkan pengembangan berbagai komoditas pertanian unggulan. Hasil pertanian tersebut dapat diolah menjadi produk-produk turunan yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan memberikan kontribusi bagi PADes dan PAD. Koperasi Merah Putih dapat berperan penting dalam hal ini, dengan memfasilitasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian secara kolektif.
Namun, potensi tersebut belum dapat dioptimalkan karena terhambat oleh infrastruktur jalan yang rusak. Perbaikan jalan menjadi kunci utama untuk membuka aksesibilitas, meningkatkan daya tarik wisata, dan memperlancar distribusi hasil pertanian. Investasi dalam perbaikan infrastruktur jalan akan memberikan return of investment yang signifikan dalam jangka panjang, baik bagi Desa Bantar Kalong maupun Kabupaten Sukabumi.
Meskipun harapan besar tertuju pada pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan, Pemerintah Desa dan warga memiliki peran krusial dalam mendorong percepatan pembangunan. Beberapa langkah proaktif dapat ditempuh, antara lain:
- Advokasi yang lebih intensif: Pemerintah Desa perlu meningkatkan intensitas advokasi kepada pemerintah daerah, dengan menunjukkan data dan fakta yang akurat tentang dampak kerusakan jalan terhadap perekonomian desa dan kesejahteraan warga. Kerjasama dengan LSM atau organisasi masyarakat sipil dapat memperkuat advokasi ini.
- Pemanfaatan Dana Desa: Dana Desa dapat dialokasikan untuk perbaikan jalan secara bertahap, meskipun mungkin tidak mampu mengatasi seluruh kerusakan secara sekaligus. Prioritas dapat diberikan pada ruas jalan yang paling vital untuk akses pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
- Gotong Royong dan Swadaya Masyarakat: Semangat gotong royong dan swadaya masyarakat perlu dihidupkan kembali. Meskipun terbatas, upaya perbaikan jalan secara swadaya dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan ringan dan menunjukkan komitmen warga dalam mengatasi permasalahan ini.
- Pengembangan Ekonomi Kreatif: Menunggu perbaikan jalan bukan berarti harus pasif. Pemerintah Desa dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang tidak terlalu bergantung pada akses jalan yang sempurna, seperti pengembangan home industry atau usaha online.
Sikap pasif hanya akan memperpanjang penderitaan warga Desa Bantar Kalong. Inisiatif proaktif dari Pemerintah Desa dan partisipasi aktif dari warga sangat penting untuk mempercepat solusi dan mewujudkan potensi Desa Bantar Kalong yang luar biasa.
Jalan rusak telah berdampak langsung pada perekonomian warga. Petani kesulitan mengangkut hasil panen ke pasar, sehingga harga jual menjadi lebih rendah. Para pelaku usaha kecil dan menengah juga terdampak, karena sulitnya akses transportasi membuat mereka kesulitan memasarkan produknya. Kondisi ini memperburuk kesejahteraan warga dan menghalangi pertumbuhan ekonomi desa.
Warga Desa Bantar Kalong menginginkan perhatian serius dari pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang merupakan akses penting bagi perkembangan desa. Mereka mengharapkan pemerintah segera menanggapi seruan mereka dan memperhatikan perbaikan jalan yang merupakan kunci pembangunan desa ini.
"Sayang sekali potensi Desa Bantar Kalong terhambat karena jalan rusak. Ini bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga tentang kepedulian pemerintah terhadap potensi desa," ujar Hendra, pemerhati desa dan wisata di Kabupaten Sukabumi.
Hendra menambahkan, "Pemerintah harus melihat lebih jauh daripada hanya memperbaiki jalan. Mereka harus memikirkan bagaimana meningkatkan aksesibilitas dan mengembangkan potensi desa ini secara terpadu. Potensi wisata dan pertanian di Desa Bantar Kalong bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal."