Ketidakpuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tinggi, Asep Japar dan Andreas Dihadapkan Tantangan Berat
![]() |
(Illustrasi: Pasundan Today) |
SUKABUMI, PASUNDAN TODAY - Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Litbang Pasundan, lembaga riset kebijakan publik dan literasi, mengungkapkan tingkat ketidakpuasan publik yang tinggi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi di bawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri. Survei ini menjadi sinyal penting bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Asep Japar dan Andreas, yang kini dihadapkan pada tantangan berat untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Survei yang dilakukan pada 4-12 Februari 2025 ini melibatkan 500 responden yang dipilih melalui metode multi stage random sampling, dengan margin of error 4,4%. Populasi survei diambil dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi tahun 2024.
Hasil survei menunjukkan tingkat ketidakpuasan yang signifikan, dengan 53,4% responden menyatakan kurang puas dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi, sementara 19,2% menyatakan sangat tidak puas. Hanya 4,8% responden yang menyatakan sangat puas, dan 14,6% menyatakan cukup puas. Sisanya, 8% tidak memberikan tanggapan.
Rincian lebih lanjut mengungkap ketidakpuasan yang terfokus pada kinerja Bupati Marwan Hamami. Sebanyak 62,2% responden menyatakan kurang puas dengan kinerjanya, dan 12,6% menyatakan sangat tidak puas. Hanya 2,8% yang menyatakan sangat puas, dan 20,4% menyatakan cukup puas. 2% responden tidak memberikan tanggapan.
Kinerja Wakil Bupati Iyos Somantri juga menunjukkan hasil yang serupa, dengan 48,4% responden menyatakan kurang puas dan 17,8% menyatakan sangat tidak puas. Hanya 2,6% responden yang menyatakan sangat puas, 21,2% cukup puas, dan 10% tidak memberikan tanggapan.
"Hasil survei ini menjadi gambaran nyata tentang kekurangan dalam penuhinya harapan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah," ungkap Jerry Caesar, Ketua Litbang Pasundan. "Ini merupakan tantangan besar bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih, Asep Japar dan Andreas, yang harus segera mencari solusi untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dan menjalankan amanat yang diberikan oleh rakyat."
Survei ini mengungkap beberapa indikator utama yang mendasari tingkat ketidakpuasan publik, antara lain:
- Keterbatasan Akses Pelayanan Publik: Masyarakat mengeluhkan keterbatasan akses pelayanan publik yang cepat dan mudah, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
- Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas: Masyarakat merasa kurang terinformasikan tentang program dan anggaran pemerintah, dan menilai kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.
- Lambannya Penanganan Permasalahan Sosial: Masyarakat menilai lambatnya penanganan permasalahan sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kejahatan.
Penulis: Red