Ajak Bupati Ikut Macet, Anggota DPRD Sukabumi Tuai Kritik, Kemacetan Cibadak Jadi Cermin Kegagalan Tata Ruang?
![]() |
Potret : Istimewa |
SUKABUMI, PASUNDAN TODAY - Kemacetan parah di daerah Cibadak, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi sorotan publik. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, mengajak Bupati Sukabumi untuk merasakan langsung kondisi kemacetan tersebut dengan cara mengemudi sendiri tanpa pengawalan dan hal tersebut dijadikan status di Media Sosial. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk demonstrasi dan untuk mendorong pemerintah daerah segera mencari solusi atas permasalahan yang telah berlangsung lama ini.
“Saya ingin Bupati merasakan langsung bagaimana masyarakat menghadapi kemacetan setiap hari, bagaimana waktu mereka terbuang sia-sia, dan apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi masalah ini,” ujar Hera Iskandar dalam keterangannya.
Aksi Hera Iskandar ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk dari Ferry Pratama, Ketua (Latas). Dalam Status Facebooknya, Ferry Pratama turut mengkritik kinerja pemerintah daerah, khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas Perhubungan (Dishub).
“Aneh sekali, anggota dewan menyuruh Bupati untuk ikut merasakan kemacetan seolah-olah tidak memiliki pekerjaan lain." Dikutip di Status Media Sosial Ferry Pratama. "Seharusnya, DPRD sebagai wakil rakyat lebih fokus pada fungsi pengawasan dan pengambilan kebijakan untuk memperbaiki infrastruktur dan tata kelola lalu lintas. Mereka seharusnya memeriksa kinerja Dishub dan memastikan rekomendasi teknis setiap pabrik telah taat pada analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), bukan malah menyuruh Bupati ikut macet-macetan,” tegas Ferry Pratama.
Ferry Pratama menekankan pentingnya peran DPRD dalam mengontrol pelaksanaan AMDAL agar tidak terjadi potensi penyebab kemacetan. Ia menambahkan bahwa solusi atas kemacetan di Cibadak membutuhkan kerjasama dan strategi yang terintegrasi dari berbagai pihak, bukan sekedar seruan simbolik yang tidak menyelesaikan permasalahan di akarnya. Kemacetan di Cibadak, menurutnya, menjadi cermin kegagalan pemerintah lokal dalam melakukan perencanaan tata ruang dan sistem transportasi yang baik.
Tanggapan resmi dari Bupati Sukabumi terkait ajakan Hera Iskandar serta langkah konkret pemerintah daerah untuk mengatasi kemacetan Cibadak masih dinantikan.